Articles by "Jaringan"


Perbedaan Wifi dan Hotspot
simbol wifi area
KALAU kita mengentri kata kunci "beda wifi dan hotspot" atau "pengertian hotspot dan wifi" di Google, akan muncul banyak sekali link.

Begitu kita buka, misalnya 4-5 link tertatas, maka posting tentang wifi & hotspot itu isinya relatif sama. Entah sipa "copas" siapa atau mana yang asli dan mana yang re-post.

BEDA WIFI & HOTSPOT

Dari berbagai posting yang ada dapat disimpulkan, WiFi adalah peralatan yang digunakan. Hotspot adalah stasiun pemancar WiFi atau Titik Akses Wifi.

Jadi, perbedaan antara Wifi dan Hotspot adalah WiFi itu jaringan untuk koneksi internet tanpa kabel (wireless) sedangkan Hotspot itu adalah titik akses Wifi. Keduanya tidak bisa dipisahkan, terkait satu sama lain.

Istilah Hotspot muncul pertama kali tahun 1993. Sedangkan istilah Wifi baru muncul tahun 1999. Jadi, istilah Hotspot "lebih senior" alis lebih dulu muncul daripada WiFi.


PENGERTIAN WIFI

Wifi (baca: Wai-Fai, bukan Wai-Fi) adalah singkatan atau kependekan dari Wireless Fidelity.




Menurut Wikipedia, Wifi adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio, wireless) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi.

Istilah Wi-Fi, pertama dipakai secara komersial pada bulan Agustus 1999, dicetuskan oleh sebuah firma konsultasi merek bernama Interbrand Corporation. Wi-Fi Alliance mempekerjakan Interbrand untuk menentukan nama yang "lebih mudah diucapkan daripada 'IEEE 802.11b Direct Sequence'".

Interbrand menciptakan Wi-Fi sebagai plesetan dari Hi-Fi (high fidelity); mereka juga merancang logo Wi-Fi.

Awalnya WiFi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel & Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.


PENGERTIAN HOTSPOT

Hotspot dalam bahasa Indonesia disebut "Area Bersinyal". Haha, kurang populer ya?




Area bersinyal atau Hotspot ini, menurut Wikipedia, adalah tempat-tempat tertentu (biasanya tempat umum) yang memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi Wireless LAN, seperti pada perguruan tinggi, mal, plaza, perpustakaan, restoran ataupun bandar udara.

Jelasnya, Hotspot adalah lokasi di mana user atau kita dapat mengakses WiFi melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet.

Konsep Hotspot pertama kali dikemukakan tahun 1993 oleh Bret Stewart, saat konferensi Networld dan Interop, di San Fransisco. Dengan pemanfaatan teknologi ini, setiap orang dapat mengakses jaringan internet melalui komputer/laptop/HP/PDA yang mereka miliki di lokasi-lokasi area bersinyal ini tersedia, tentunya perangkat komputer/laptop/ponsel/PDA tersebut harus memiliki teknologi wi-fi.

Pada umumnya peralatah area bersinyal wi-fi menggunakan standardisasi WLAN IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g.[1] Teknologi WLAN ini mampu memberikan kecepatan aksesyang tinggi hingga 11 Mbps (IEEE 802.11 b) dan 54 Mbps (IEEE 802.11 g) dalam jarak hingga 100 meter.


JENIS-JENIS HOTSPOT

Masih menurut Wikipedia, jenis-jenis hotspot alias area bersinyal yaitu:
Area bersinyal gratis. Biasanya sebagai tambahan pelanggan di hotel, ruang konferensi, kedai kopi, atau di kafe.
 
Area bersinyal yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan hotel, restoran, atau kedai kopi. Tidak semua hotel mampu memberikan servis wi-fi gratis.
Area bersinyal berbayar ke operator area besinyal wi-fi, misalnya Boingo, iPASS. Operator area besinyal wi-fi ini merupakan jaringan internasional yang global dengan banyak sekali pengguna yang berpindah tempat (mobile) secara internasional.

Nah, itu dia pengertian sekaligus perbedaan antara Hotspot dan WiFi. Jangan terlalu serius menghafalkannya.... yang penting tau bedanya, artinya, sejarahnya, dan secara praktis... tahu juga cara pengucapan yang benarnya: Wai-Fai, bukan Wifi. Hotspot ya... dicara HOT-SPOT saja. Wasalam.*

Transmit Power dan jarak antara pusat wifi dengan client adalah dua faktor yang dapat memperngaruhi daya jangkau sinyal.

Posisi peletakan wireless router atau wireless access point yang tepat dan benar akan menentukan baik tidaknya tangkapan sinyal oleh wireless klien yang terhubung. Lalu dimana tempat yang ideal untuk meletakan perangkat wifi tersebut? Itulah pertanyaan yang muncul ketika melihat pernyataan diatas.

Secara spesifik terdapat tiga kondisi lapangan/lingkungan yang dapat mempengaruhi baik tidaknya sinyal pancaran yang diterima oleh klien. Dan berikut adalah ketiga kondisi yang dimaksud.


1. Faktor LOS atau line of sight 
Sebuah kondisi dimana antara sumber/pengirim sinya (transmiter) dan tujuan/penerima sinya (receiver) sama sekali tidak ada yang menghalangi. Baik disisi kiri maupun kanan dari jalur sinyal terdapat area terbuka yang sama sekali tidak menghalangi pemancaran sinyal.


2. Faktor near LOS
Sedikit berbeda dengan kondisi LOS,pada kondisi Near LOS, antara pengirim dan penerima sinyal hanya terhalang pada sisi kiri dan kanan. Meski jalur yang dilewati tidak seluas kondisi satu, setidaknya pada kondisi ini masih ada jalur yang bisa menyalurkan sinyal.

3. Faktor Non Los
Pada kondisi Non LOS ini antara sumber dan tujuan benar-benar terhalang oleh suatu halangan sehingga menyebabkan sinyal tidak dapat terpancar, walaupun bisa peluangnya sangat minim. Peluang sinyal dapat terpancar ini ditentukan oleh jenis dari bahan pnenghalang.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan sinyal untuk menembus sebuah penghalang, yaitu sebagai berikut:

  • Jenis bahan dari material penghalang,
  • Frekuensi Radio,
  • Kekuatan daya pancar sinyal,
  • Metode modulasi.
Melihat dari tiga kondisi diatas, sangat jelas jika kondisi LOS adalah kondisi yang paling sempurna agar secara maksimal sinya dapat diterima oleh penerima/klien.`

So, ketika hendak memasang wifi pastikan terlebih dahulu bahwa posisi yang akan dipilih tidak terhalang sama sekali. Berikut Tips Menentukan Posisi Wifi Router/Access Point yang Baik:
  1. Usahakan pada tempat yang dapat terlihat darai segala arah,
  2. Tempatkan pada posisi yang tinggi,
  3. Jika memang terdapat penghalang, usahakan material penghalang tersebut tidak terlalu padat. Dibandingkan dengan lapisan kayu, gypsum, atau kaca, lapisan beton dapat menghilangkan sinyal dalam jumlah yang lebih besar.
Itulah tips penempatan wifi router/access point yang baik. Pada intinya lokasi yang tidak memiliki penghalang adalah lokasi yang paling ideal. Semoga bermanfaat. :)

Di saat kita membutuhkan suatu peralatan Wireless, kadang kita bingung harus memilih Access Point atauWireless Router. Apalagi saat ini, istilah antara Wireless router dan Access Point semakin samar. SuatuAccess Point banyak yang mempunyai fitur Wireless Router.

Lalu apa yang membedakan antara Access Point dan Wireless Router tersebut ? Apa kelebihan dan fungsi Access Point dan Wireless Router tersebut dalam jaringan wireless ? Access Point atau Wireless Router yang harus kita beli ?

Perbedaan Access Point dan Wireless Router

Dahulu, kita dapat membedakan antara Access Point dan Wireless Router dari harganya. Wireless routerlebih mahal dan Access Point lebih murah. Tapi saat ini hal tersebut semakin samar. Ada beberapa Access Point yang didalamnya sudah memiliki fitur Wireless Router. Ada beberapa Wireless Router yang harganya lebih rendah daripada harga Access Point.

Lalu apa yang membedakan antara Access Point dan Wireless Router ? Apa perbedaan Access Point danWireless Router ?
Berikut beberapa perbedaan dari segi fungsi antara Access Point dan Wireless Router :

Wireless Router
  1. Wireless Router dapat menghubungkan beberapa jaringan wireless yang berbeda atau beda subnet
  2. Wireless Router dapat menjadi DHCP server, dimana biasanya memerlukan server untuk service DHCP ini
  3. Wireless Router dapat membelokkan paket data yang ditujukan ke server tertentu (Port Redirect).
  4. Wireless Router dapat memetakan port service yang ada di pc/server ke port yang berbeda  (Port Forwarding).
  5. Wireless Router dapat digunakan untuk Internet Sharing atau akses internet ke beberapa komputer.
  6. Wireless Router dapat melakukan NAT, yang mana IP Public internet dari ISP beda dengan IP lokal komputer. NAT dapat dianggap seperti firewall, karena jaringan lain di internet tidak dapat secara langsung mengakses komputer anda, namun harus melalui Router dahulu.
  7. Wireless Router dapat menggantikan sebuah server jaringan yang menyediakan akses internet sharing atau bandwidth manager
  8. Wireless Router dapat melakukan Traffic Shaping / Bandwidth Management.
Access Point
  1. Access Point berfungsi sebagai pintu gerbang bagi pengguna jaringan wireless untuk masuk ke dalam jaringan.
  2. Access Point tidak dapat menjadi server DHCP
  3. Access Point tidak memiliki fasilitas Port Forwarding
  4. Access Point tidak memiliki fasilitas Port Redirecting
  5. Access Point tidak dapat menggantikan sebuah server jaringan / Internet sharing
  6. Access Point tidak memiliki fitur NAT, yang artinya tidak dapat menghubungkan 2 jaringan yang berbeda.
  7. Access Point semakin lambat respon dalam jaringan jika banyak user yang masuk / menggunakan jaringan
  8. Access Point tidak memliki fitur bandwidth Management / Traffic Shaping
Beberapa perbedaan Access Point dan Wireless Router di atas, merupakan perbedaan di fitur dasar dari sebuah peralatan wireless. Pada umumnya sebuah router dapat dikatakan sebuah server, karena router dapat melakukan fungsi yang dapat dilakukan sebuah server jaringan. Router dapat digunakan sebagai internet sharing, traffic management, bandwidth management, port forwarding, port mapping, NAT, dan lain lain.

DNS (Domain Name Server) adalah server yang digunakan untuk mengetahui IP Address suatu host lewat host name-nya. Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama lain dengan mengenali IP Address-nya. Namun bagi manusia tidak mungkin menghafalkan IP address tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata seperti www.yahoo.com dan www.google.com. 

Fungsi utama dari sebuah server DNS adalah menerjemahkan nama-nama host (hostname) menjadi alamat IP atau sebaliknya sehingga nama sebuah host akan lebih mudah diingat oleh pengguna. Fungsi lain dari DNS adalah memberikan informasi tentang suatu host ke seluruh internet.

DNS dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Primary name server adalah master DNS yang bertanggung jawab atas resolusi domain dan sub domain yang dikelolanya.

2. Secondary name server adalah server DNS server yang memperoleh data-data domain dan sub domain primary name server.


Kelebihan DNS :
1. Mudah, DNS sangat mudah kerana user tidak lagi disusahkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak boleh berubah.
3. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).

Wireless networks have come a long way in the past 15 years. And yet, sustained WiFi speeds are still a vexing problem in a lot of situations. A number of things can come into play, such as the way your router is set up, whether there’s nearby interference, if you live in an apartment building or a separate house, and how far apart your devices are from the router. Fortunately, there’s always a way to fix slow transfer speeds.

If you’ve ever messed around with your WiFi router’s settings, you’ve probably seen the word channel. Most routers have the channel set to Auto, but I’m sure many of us have looked through that list of a dozen or so channels and wondered what they are, and more importantly, which of the channels are faster than the others. Well, it turns out some channels are indeed much faster — but that doesn’t mean you should go ahead and change them just yet. Read on to find out more about 802.11 channels, interference, and the massive difference between 2.4GHz and 5GHz WiFi.


Channels 1, 6, and 11

First of all, let’s talk about 2.4GHz, because as of the start of 2015, almost all WiFi installations still use the 2.4GHz band. 802.11ac, which debuted in 2013, is driving adoption of 5GHz — but thanks to backwards compatibility and dual-radio routers and devices, 2.4GHz will continue to reign for a while.



All of the versions of WiFi up to and including 802.11n (a, b, g, n) operate between the frequencies of 2400 and 2500MHz. These paltry 100MHz are separated into 14 channels of 20MHz each. As you’ve probably worked out, 14 lots of 20MHz is a lot more than 100MHz — and as a result, every 2.4GHz channel overlaps with at least two (but usually four) other channels (see diagram above). As you can probably imagine, using overlapping channels is bad — in fact, it’s the primary reason for awful throughput on your wireless network.

Fortunately, channels 1, 6, and 11 are spaced far enough apart that they don’t overlap. On a non-MIMO setup (i.e. 802.11 a, b, or g) you should always try to use channel 1, 6, or 11. If you use 802.11n with 20MHz channels, stick to channels 1, 6, and 11 — if you want to use 40MHz channels, be aware that the airwaves might be very congested, unless you live in a detached house in the middle of nowhere.

What channel should you use in a built-up area?



If you want maximum throughput and minimal interference, channels 1, 6, and 11 are your best choice — but depending on other wireless networks in your vicinity, one of those channels might be a much better choice than the others.

For example, if you’re using channel 1, but someone next door is annoyingly using channel 2, then your throughput will plummet. In that situation, you would have to change to channel 11 to completely avoid the interference (though 6 would be pretty good as well). It might be tempting to use a channel other than 1, 6, or 11 — but remember that you will then be the cause of interference (and everyone on 1, 6, and 11 will stomp on your throughput, anyway).

In an ideal world, you would talk to your neighbors and get every router to use channels 1, 6, or 11. Bear in mind that interior walls do a pretty good job of attenuating (weakening) a signal. If there’s a brick wall between you and a neighbor, you could probably both use channel 1 without interfering with each other. But if it’s a thin wall (or there’s lots of windows), you should use different channels.

There are tools that can help you find the clearest channel, such as Vistumbler, but it’s probably easier to just switch between channels 1, 6, and 11 until you find one that works well. (If you have two laptops, you can copy a file between them to test the throughput of each channel.)
But what about 5GHz?

Get ready for lots of antennas.

The great thing about 5GHz (802.11n and 802.11ac), because there’s much more free space at the higher frequencies, is that it offers 23 non-overlapping 20MHz channels!

It’s also worth pointing out that, starting with 802.11n, wireless technology in general is alot more advanced than the olden days of 802.11b and g. If you own a modern 802.11n router (i.e. if you bought a router in the last couple of years), it likely has some fancy hardware inside that chooses the right channel and modifies the output power to maximize throughput and minimize interference.

If you’re using the 5GHz band, and your walls aren’t paper-thin, then attenuation and the general lack of 5GHz devices should mean there’s very little interference in your apartment — possibly even allowing you to use the fatter 40, 80, and 160MHz channels if you feel like it.

Eventually, as everyone upgrades to newer hardware and moves towards 5GHz, picking the right channel will mostly become a thing of the past. There may still be some cases where it makes sense to fine-tune your router’s channel selection. But when you’re dealing with MIMO setups (up to eight in 802.11ac), it’s generally a better idea to let your router do its own thing. Eventually, of course, 5GHz will fill up as well — but hopefully by then, we’ll have worked out how to use even higher frequencies (60GHz WiGig) or entirely new antenna designs (pCells, infinite capacity vortex beams) to cope with our wireless networking demands.

Istilah fiber optik sudah sering kali berseliweran dalam kehidupan sehari-hari, apalagi perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia kini tengah mencanangkan program jaringan internet menggunakan fiber optik. 

Apa itu fiber optik dan mengapa penting untuk jaringan telekomunikasi? Fiber optik secara umum memiliki pengertian suatu jaringan kabel yang dibuat dengan menggunakan bahan serat kaca. 

Secara khusus, jika dihubungkan dengan dunia networking, fiber optik adalah kabel yang digunakan untuk media transmisi terarah (wireline) untuk kepentingan perpindahan arus data dalam jaringan komputer.

Karakter utama dari kabel fiber optik adalah bagian intinya terbuat dari serat kaca dengan beberapa lapisan yang masing-masing lapisan memiliki fungsi sendiri-sendiri. Selain inti, karakteristik fiber optik adalah terdapat insulator atau coating dengan berbagai macam warna dalam satu kabel. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah komponen yang membentuk karakteristik kabel fiber optik atau serat optik:

Inti

Tergantung dari jenisnya, inti serat kaca pada kabel fiber optik memiliki diameter antara 2 μm – 50 μm. Semakin besar diameter inti atau core pada fiber optik, maka semakin baik pula kemampuan dan kualitas dari fiber optik.

Jaket atau cladding

Lapisan yang melindungi inti disebut dengan jaket atau cladding yang terbuat dari kaca. Diameter jaket ini berkisar antara 5 μm – 250 μm yang berfungsi sebagai pelindung inti sekaligus memancarkan cahaya dari luar kepada inti.

Mantel

Setelah cladding, lapisan selanjutnya adalah mantel atau coating yang tidak terbuat dari kaca melainkan terbuat dari plastik. Fungsi mantel adalah untuk melindungi kabel dari luar seperti lengkungan kabel atau kelembaban udara agar kabel tidak rusak. Untuk mempermudah penyusunan urutan core, diberikan warna yang berbeda-beda pada setiap mantel.

Strength member dan outer jacket

Lapisan terluar dari fiber optik ini merupakan lapisan pelindung pertama yang melindungi agar tidak terjadi kerusakan pada inti dari sebuah kabel fiber.

Fungsi fiber optik

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut konektivitas atau networking yang terjamin kekuatannya agar tetap bisa mengikuti arus tanpa hambatan sepele. Maka dari itulah fiber optik ini banyak digunakan di perusahaan-perusahaan besar maupun instansi yang membutuhkan akses network yang kuat, cepat, dan stabil untuk menjaga kinerja perusahaan yang bergantung dengan struktur jaringan yang cepat dan mampu diandalkan. 

Dalam perkembangannya sekarang ini, jaringan dengan kabel fiber optik tidak hanya digunakan untuk jaringan menengah ke atas tapi sudah mulai diterapkan untuk jaringan tingkat ke bawah seperti rumah tangga.

Fungsi jaringan kabel fiber optik adalah untuk melindungi jaringan biasa seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), atau MAN. Karena dibuat dari serat kaca dan dilindungi dengan lapisan kuat agar tidak mudah rusak, kabel fiber optik sangat baik untuk menjaga stabilitas jaringan di instansi atau perusahaan dengan gedung bertingkat, bahkan sudah banyak digunakan sebagai kabel jaringan bawah laut yang menjamin hubungan antara satu negara dengan negara lain.

Cara kerja fiber optik

Fiber optik memiliki cara kerjanya sendiri yang membedakannya dengan kabel twisted pair atau kabel coaxial. Kabel fiber optik dibuat dari serat kaca dan dilapisi dengan kaca bukan tanpa sebab karena kabel ini mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya dengan fungsi cermin di dalam kabel. 

Dengan kemampuan untuk mengkonversi sinyal listrik, maka fiber optik memiliki kelebihan untuk mengurangi efek terhadap gangguan gelombang frekuensi elektrik. Maka dari itu fiber optik sangat cocok digunakan untuk ditempatkan di area dengan gelombang elektrik tinggi.

Menggunakan gelombang cahaya yang dilakukan oleh fiber optik juga bisa mengirimkan informasi yang lebih banyak dan menyalurkannya ke jarak yang lebih jauh. dibandingkan dengan kabel yang menggunakan transmisi sinyal listrik. Hal ini dikarenakan cahaya yang memantul pada kabel fiber optik dipantulkan ke dalam jaringan kabel dan menghasilkan total internal reflection di mana cahaya dipantulka ke serat dengan sudut yang rendah. 

Dengan demikian penggunaan kabel fiber optik akan sangat menguntungkan bagi perusahaan atau instansi Anda, atau bahkan koneksi rumah jika Anda membutuhkan koneksi yang lebih stabil dan dapat diandalkan.

Unshielded Twisted Pair atau UTP adalah kabel sebagai media transmisi dalam jaringan Local Area Network atau LAN. Kabel UTP termasuk kabel yang tidak memiliki pelindung dan memiliki rangkaian kabel yang saling terpilin satu dengan lain. Keberadaan kabel UTP membuat antar jaringan komputer dapat terhubung melalui LAN. 

 Secara umum, kabel UTP terdiri dari delapan bagian, Empat buah kabel UTP terpilin menjadi satu dan sepasang kabel UTP lainnya dihubungkan untuk menerima dan mengirim antar jaringan komputer.

Kabel UTP sendiri telah memiliki spesifikasi khusus yaitu, EIA/TIA 568 untuk kabel UTP standar. Kabel UTP memiliki aturan pula dalam penyusunannya berdasarkan tipe yang ada. Sehingga kabel UTP pada akhirnya dapat difungsikan sebagai kabel dalam jaringan LAN.

Untuk tipe kabel UTP Straight Through Cable, aturan penyusunannya adalah ujung satu dengan ujung lain harus menggunakan spesifikasi yang sama. Tipe kabel UTP Straight Through Cable biasa digunakan untuk menghubungkan antara switch dan router, PC dan HUB, PC dan switch. Ada pula tipe kabel UTP Cross Over Cable, aturan penyusunannya adalah ujung yang satu dengan ujung lain harus menggunakan spesifikasi yang berbeda. 


Tipe kabel UTP Cross Over Cable biasa digunakan untuk menghubungkan antara router dan router, PC dan PC, HUB dan HUB, switch dan switch. Kemudian juga terdapat tipe kabel UTP Roll Over Cable, aturan penyusunannya adalah harus terhubung DB-9 Adapter dengan PC atau DB-25 Adapter dengan PC. 

Biasanya untuk kabel UTP tipe Roll Over Cable adalah pemasangan modem dengan console switch manageable atau dapat pula dengan console cisco router. Dari ketiga tipe tersebut, maka kabel UTP akan dapat menjalankan fungsinya sebagai berikut berdasarkan kategori dari kabel UTP.


1. Kabel UTP Sebagai Komunikasi Analog (Cat.1)

Keberadaan kabel UTP berdasarkan kategori 1 memiliki fungsi sebagai komunikasi analog. Komunikasi akan terhubung dengan kualitas kecepatan transfer yang terbilang paling rendah di antara kategori kabel UTP yang lain.

2. Kabel UTP Sebagai Komunikasi Suara Digital Serta Data (Cat.2)

Kabel UTP berdasarkan kategori 2 memiliki fungsi sebagai komunikasi suara digital serta penghubung transfer data.

3. Kabel UTP Sebagai Protocol (Cat.3)

Kabel UTP berdasarkan kategori 3 memiliki fungsi sebagai protocol. Asalkan terhubung dengan konfigurasi empat pasang dari kawat yang terpilin dan terlindung insulasi.

4.Kabel UTP Sebagai Pendukung Jaringan Internet (Cat.4)

Kabel UTP berdasarkan kategori 4 memiliki fungsi sebagai pendukung dari jaringan internet. Hubungan suara serta data pada kategori 4 terbilang lebih cepat sehingga lebih memungkinkan menjalankan fungsi pada jaringan internet.

5. Kabel UTP Sebagai Media Transmisi LAN (Cat.5e)

Kabel UTP berdasarkan kategori 5 memiliki fungsi sebagai kabel media transmisi LAN. Tanpa kabel UTP, jaringan LAN pada komputer tidak mampu terhubung dengan optimal. Kabel UTP membantu komputer untuk menyalurkan data dengan lebih mudah.

6. Kabel UTP Sebagai Kabel Jangka Panjang (Cat.6)

Kabel UTP berdasarkan kategori 6 memiliki fungsi sebagai kabel jangka panjang, beberapa produsen memberikan garansi bahwa kabel UTP Cat 6 bisa bertahan 15-20 tahun, lebih cepat dalam transfer suara maupun data dan dapat menjalankan fungsi yang tidak sebentar.

7. Kabel UTP Sebagai Kabel Transfer Tercepat (Cat.7)

Kabel UTP berdasarkan kategori 7 (beberapa produsen menyebut Cat.6e) memiliki fungsi sebagai kabel yang mampu melakukan transfer tercepat. Jelas karena kabel UTP kategori 7 memiliki kecepatan transfer sebesar 1.000 Mbps dan memiliki frekuensi sebesar 400 MHz.

Dalam sebuah perusahaan atau perkantoran yang memang memerlukan keberadaan komputer dalam jumlah banyak, kabel UTP sangat berguna. Kabel UTP sebagai kabel penghubung antara komputer yang satu dengan komputer yang lain memang terbilang efisien. Ketika sebuah perusahaan atau perkantoran memerlukan data dari beberapa komputer, maka kabel UTP akan mempermudah pekerjaan melalui hubungan media transmisi LAN. 

Beberapa perusahaan atau perkantoran juga lebih memilih menggunakan kabel UTP karena fungsinya yang efektif dan efisien sebagai penyalur dan penerima data, terlebih kabel UTP dibandrol dengan biaya yang ekonomis sehingga lebih dipilih untuk kabel penghubung LAN.

Ada tujuh kategori yang dimiliki oleh kabel UTP. Setiap kategori telah dijelaskan memiliki fungsi yang berbeda. Perbedaan tersebut berdasarkan dari kecepatan transfer. Kecepatan transfer yang berbeda dalam melakukan transmisi data. 

Untuk kategori kabel UTP satu (Cat.1) terbilang sebagai kategori yang memiliki kecepatan transfer terendah. Semakin tinggi kategorinya, maka kecepatan transfer akan semakin bertambah cepat.

Berbicara mengenai konektivitas dan berbagi jaringan, tidak lepas dengan suatu alat pembagi jaringan yang disebut dengan router. Alat ini sangat familiar terutama bagi rumah-rumah yang memasang koneksi internet di rumahnya, pasti ada router yang dipasang agar koneksi internet bisa dipakai di lebih dari satu device pada saat yang bersamaan. 

Secara teknis, router adalah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet ke tujuannya, melalui sebuah proses yang diberi nama routing, atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan penghalaan.

Fungsi router

Pada prinsipnya, router digunakan untuk menghubungkan dan meneruskan data antara dua atau lebih jaringan satu dengan jaringan lainnya. Saat ini router lebih dikenal sebagai alat untuk menghubungkan jaringan yang dipasang baik di perumahan, kantor, warnet, atau instansi lainnya untuk menghubungkan dengan internet. Router umumnya memiliki kemampuan untuk memblokir broadcast storm yang dapat memperlambat kinerja jaringan. 

Router sering disalahartikan dengan switch, namun kedua alat ini memiliki fungsi yang berbeda, yaitu pada router ia berfungsi sebagai penghubung jalan antara jalan jaringan satu dengan jalan jaringan lainnya. Sementara pada switch, ia berfungsi seperti jalanan yaitu mengumpulkan jaringan-jaringan yang ada ke dalam satu jaringan dan membentuk LAN (Local Action Network).

Jenis-jenis router

Ada banyak jenis-jenis router yang dibedakan menurut fungsi dan kegunaannya. Secara umum, router dibagi menjadi dua jenis, yaitu router statis, dan router dinamis. Selain kedua jenis router itu, ada lagi pembagian router berdasarkan bentuknya yaitu router aplikasi, router hardware, dan router komputer.

Router statis

Router statis atau static router adalah router yang memiliki kabel routing statis yang settingannya diatur oleh administrasi jaringan secara manual.

Router dinamis

Sedangkan router dinamis atau dynamic router adalah router yang memiliki dan membuat tabel routing yang lebih dinamis, dengan cara mendengarkan lalu lintas jaringan router lainnya atau dengan cara berhubungan dengan router lainnya.

Selain kedua jenis router di atas, router juga dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu router aplikasi, router hardware, dan router komputer.

Router aplikasi

Router ini tidak memiliki bentuk fisik seperti router pada umumnya, namun berupa aplikasi yang bisa Anda install pada sistem operasi komputer. Aplikasi ini kemudian bisa menjadikan komputer yang diinstal bisa berfungsi layaknya sebuah router. Aplikasi router yang bisa Anda gunakan antara lain adalah WinGate, WinProxy, Winroute, Spygate, dan aplikasi lainnya.

Router hardware

Router ini adalah perangkat keras yang bentuknya seperti yang sudah familiar di masyrakat yang berfungsi untuk membagi IP address dan dapat digunakan untuk membagi koneksi internet di dalam suatu wilayah jangkauan yang biasanya disebut dengan hotspot area.

Router PC

Router ini adalah menyulap sebuah komputer untuk bisa berfungsi sebagai router, tetapi berbeda dengan router aplikasi yang menggunakan aplikasi untuk mengubah komputer menjadi router. Untuk menjadikan sebuah komputer sebagai router tidak dibutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi. 

Hanya dengan komputer dengan prosesor Pentium 2, hard drive 10 GB, ram 64, dan telah tersedia LAN card sudah bisa mengubah komputer menjadi router untuk membagi jaringan. Agar bisa berfungsi, komputer yang ingin dijadikan router harus diinstal dengan sistem operasi yang khusus untuk router. Saat ini sistem operasi atau OS yang populer digunakan untuk router adalah Mikrotik.

Apa itu routing?

Dijelaskan panjang lebar mengenai pengertian router dan fungsinya, routing sempat disebut beberapa kali. Sebenarnya apa itu routing? Secara bahasa, router berarti adalah alatnya, perangkat kerasnya, sementara routing adalah prosesnya. Routing adalah proses pengiriman data atau informasi dengan meneruskan paket daya yang dikirim dari jaringan satu ke jaringan lainnya. 


Dalam konsep jaringan, kita mengenal dengan istilah IP atau Internet Protocol yang merupakan alamat tertentu dari sebuah jaringan. Pada proses routing inilah paket data yang dikirimkan diterima oleh jaringan dengan suatu alamat IP tertentu.

Menurut cara pengiriman datanya, routing dibagi menjadi dua yaitu routing langsung dan routing tidak langsung. Routing langsung adalah routing dengan cara mengirimkan data dari satu alamat IP ke alamat IP lainnya tanpa melalui sebuah host. Misalnya sebuah komputer dengan alamat IP A ingin mengirimkan data ke alamat IP B maka datanya akan langsung dikirim. 


Sedangkan untuk routing tidak langsung, data yang dikirimkan harus melewati host lain seperti misalnya data yang dikirimkan oleh alamat IP A ke alamat IP B harus melewati IP C terlebih dahulu sebelum disampaikan ke alamat IP B.

Dalam bidang elektronika, antena merupakan transformator atau saluran transmisi dengan gelombang ruang bebas maupun sebaliknya. Saat ini antena telah menjadi salah satu elemen penting yang wajib ada dalam sebuah TV, radio, radar, dan berbagai alat komunikasi lainnya yang memanfaatkan sinyal. Antena merupakan bagian vital dari sebuah pemancar atau sebagai penerima yang bertugas menyalurkan sinyal radio ke udara.

Antena hadir dalam berbagai macam bentuk sesuai dengan frekuensi dan pola penyebaran sinyal. Secara efektif panjang antena merupakan panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkan oleh antena tersebut. Saat ini antena setengah gelombang cukup populer digunakan karena mudah dibuat dandapat memancarkan gelombang secara efektif. 


Antena sendiri berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik kemudian meradiasikannya. Namun antenna juga dapat menerima sinyal elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.

Antena Wifi juga mempunyai fungsi yang sama dengan antena pada umumnya. Secara spesifik, antena ini bertugas untuk menerima dan menyalurkan sinyal WiFi sehingga perangkat laptop maupun gadget lainnya dapat menerima sinyal tersebut. Antena WiFi terdiri dari beberapa macam di antaranya adalah sebagai berikut.

Antena Grid



Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena tersebut diarahkan ke antena pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih kuat. Fungsi antena grid adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui system gelombang radio 2,4 MHz.

Antena Omni



Antena WiFi yang satu ini memiliki bentuk menyerupai tongkat namun lebih kecil. Antena ini mempunyai cakupan yang lebih luas daripada antena Grid. Cakupan antena ini menyebar ke semua arah dan membentuk seperti semacam lingkaran. Jenis antena ini biasanya digunakan pada jaringan WAN dengan tipe konfigurasi Point to Multi Point atau P2MP. 

Antena Omni berfungsi untuk melayani cakupan area yang luas tetapi dengan jangkauan yang pendek. Dengan jangkauan area yang luas, kemungkinan di area ini juga akan terkumpul sinyal lain yang tidak diinginkan. Jenis antena ini sangat cocok digunakan untuk system koneksi point to multipoint atau koneksi hotspot.

Antena Sectoral



Jenis antena ini hampir sama dengan antena omni. Antena ini mampu menampung hingga 5 klien. Biasanya antena sektoral dipasang secara horizontal maupun tegak lurus.

Antena Yagi



Antena Yagi mempunyai bentuk menyerupai ikan teri. Sama seperti antenna grid, antena ini juga mempunyai cakupan yang searah. Perbedaan utama dari antena Yagi dengan Grid adalah antena ini cukup jarang digunakan dalam jaringan. Biasanya antenna ini akan diarahkan ke pemancar. Antena ini terdiri dari 3 bagian, meliputi driven, reflector, dan director. 

Driven merupakan titik catu dari kabel antena. Panjang fisik driven biasanya adalah setengah panjang gelombang frekuensi radio yang diterima atau dipancarkan. Reflektor merupakan bagian belakang antena yang digunakan untuk memantulkan sinyal. Panjang fisik reflector biasanya lebih panjang dari driven. Sedangkan director merupakan bagian pengarah antenna. Bagian ini ukurannya lebih pendek dari driven.

Antena PVC



Dinamai dengan Antena PVC karena antenna ini bahannya terbuat dari pipa PVC yang kemudian dilapisi dengan aluminium foil. Sebenarnya desain antenna ini merupakan pengembangan dari antena kaleng yang sering berkarat bila dipasang di area outdoor. Keunggulan antena ini adalah tahan cuaca, tidak berkarat, dan mudah pemasangannya. Namun antena ini biasanya hanya digunakan untuk jarak dekat yaitu 200 – 300 m saja.

Antena 8 Quad



Antena ini termasuk jenis antena sektoral. Pasalnya pola radiasi antena berada satu arah dengan sudut arah yang lebar. Antena 8 Quad cocok untuk antenna access point di mana klien berada di area tertentu.

WajanBolic



Antena ini dinamai dengan Wajan Bolic karena antena ini hampir sama dengan antena parabolic. Antena ini cukup sederhana karena bahan untuk parabolic disc menggunakan wajan atau alat dapur yang sering digunakan untuk memasak. Antena Wajan Bolic berfungsi untuk memperkuat sinyal nirkabel dari hotspot yang karena lokasinya terlalu jauh sulit diterima oleh USB Wireless Adapter jika hanya langsung terhubung dengan laptop atau PC.

Perkembangan teknologi komunikasi memang terus maju dan membuat semua orang terpacu untuk memilih yang terbaik. Semua jenis perkembangan ini digunakan untuk mendukung pemakaian data tanpa perantara, sistem jaringan lembut dan tidak membutuhkan kabel, serta kecepatan yang bisa mendukung pemakaian. Salah satunya adalah perkembangan teknologi WiFi yang sudah banyak digunakan untuk berbagai bidang. 

WiFi adalah sebuah teknologi jaringan yang bekerja dengan memanfaatkan teknologi Wireless dan bisa bekerja pada dua jenis spectrum frekuensi yang berbeda yaitu 2.4 GHz dan 5.8 GHz. Dua jenis frekuensi ini tentu memiliki sistem kerja yang berbeda dan bisa dioperasikan dalam dua kondisi yang berbeda.

Perbedaan Frekuensi 2.4GHz dan 5.8GHz

Frekuensi 2.4 GHZ memiliki beberapa ciri yang sangat jelas terlihat yaitu bekerja dengan 3 chanel tanpa overlapping, standar wireless adalah B, G dan N, jangkauan jaringan yang lebih luas, dan tingkat gangguan yang lebih tinggi. Sementara itu frekuensi 5.8GHz memiliki sekitar 23 channle non over lapping, dengan standar jaringan A, N dan AC, jangkauan yang lebih kecil dan gangguan yang lebih sedikit dibandingkan dengan frekuensi 2.4GHz.


Kecepatan Jaringan Frekuensi 2.4GHz dan 5.8GHz

Pada dasarnya standar GHz sama sekali tidak memberikan pengukuran yang jelas untuk kecepatan maksimum yang bisa didapatkan dari jaringan nirkabel. Sebuah perangkat nirkabel yang bekerja untuk frekuensi 5.8 GHz juga bisa mencapai kecepatan data hingga 54 Mbps, kecepatan ini juga bekerja untuk frekuensi 2.4 GHz. Namun kedua frekuensi ini juga harus diatur sesuai dengan tingkat pemakaian pada lingkungan khusus.


Tingkat Gangguan

Tingkat Gangguan dari frekuensi 5.8 GHz memang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat gangguan yang sering muncul pada frekuensi 2.4 GHz. Hal ini bisa terjadi karena ada beberapa perangkat elektronik dan komunikasi lain yang memang memakai tingkat frekuensi 2.4 GHz. Frekuensi 2.4 GHz juga bisa ditemukan untuk jaringan telepon, microwave, komputer dan perangkat lain. Jadi pemakai WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz harus berusaha untuk mengurangi beberapa gangguan lingkungan yang terjadi karena tabrakan jaringan.


Jangkauan Jaringan

Jangkauan untuk 5.8 GHz memang lebih pendek dibandingkan dengan jangkauan yang bekerja untuk frekuensi 2.4 GHz. Untuk memilih jaringan yang akan dipakai tentu Anda harus memilih daya jangkauan yang diinginkan. Hukumnya adalah semakin tinggi frekuensi maka daya jangkauan akan lebih kecil.


Tingkat Pemakaian

Pemakaian frekuensi 2.4 GHz dan 5.8 Ghz harus disesuaikan dengan daya pemakaian yang diinginkan. Beberapa tujuan yang paling sesuai untuk 2.4 GHz adalah untuk akses internet sederhana seperti pencarian data, browsing dan penggunakan email saja karena beberapa aplikasi ini memang tidak banyak mengambil bandwith dan bisa bekerja dengan baik meskipun memiliki daya jangkau jarak yang lebih luas. 

Namun jika Anda ingin memakai jaringan untuk keperluan yang lebih khusus dan membutuhkan tingkat keamanan khusus maka bisa memilih frekuensi 5.8 GHz yang memiliki daya jangkau jarak yang lebih pendek.

Keuntungan dan Kerugian Frekuensi 2.4 GHz

Keuntungan dari pemakaian frekuensi 2.4 GHz adalah memiliki toleransi pemakaian dan gangguan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan frekuensi 5.8 GHz, sesuai untuk pemakaian beberapa perangkat yang membutuhkan WiFi standar seperti untuk pemakaian WiFi pada ponsel, laptop, dan kamera. Anda juga tidak membutuhkan lisensi untuk memakai frekuensi ini jadi lebih hemat dan mudah.

Sementara itu kerugian dari pemakaian frekuensi 2.4 GHz adalah jumlah channel yang lebih kecil hanya tiga saja, frekuensi ini lebih banyak gangguan dan pemakai yang lebih banyak.


Keuntungan dan Kelemahan Frekuensi 5.8 GHz

Beberapa keuntungan dari pemakaian frekuensi 5.8 GHz adalah gain antena yang lebih tinggi sehingga dapat mentransfer data lebih tinggi dibandingkan dengan 2.4 GHz dan mudah untuk ditangani, ukuran zona Fresnel yang lebih kecil dibandingkan dengan frekuensi 2.4 GHz, serta kecil kemungkinan untuk mendapatkan gangguan dari berbagai perangkat elektronik dan komunikasi lain. 

Namun frekuensi 5.8 GHz juga memiliki beberapa kelemahan seperti tidak bisa terkena gangguan dan hambatan karena daya jangkauan jaringan yang lebih pendek dibandingkan dengan frekuensi 2.4 GHz. Jadi pemakaian 5.8 GHz harus sama sekali tidak terkena halangan seperti dinding, lokasi dan pohon tinggi.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget